Sabtu, 17 Januari 2015

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

PENGERTIAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran ; proses, cara, perbuatan mendidik.[1]
Pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan”, mengandung arti “perbuatan (hal, cara, dan sebagainya)”. Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahsa Yunani yaitu “paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan istilah “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab istilah ini sering disebut dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan.[2]
Pendidikan menurut Marimba adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidikan terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.[3]
Menurut Ahmad Tafsir pendidikan dalam arti luas adalah pengembangan pribadi dalam semua aspeknya. Pengembangan pribadinya adalah yang mencakup pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan dan pendidikan oleh orang lain (guru). Seluruh aspek mencakup jasmani, akal, dan hati.[4] Arifin juga mengemukakan bahwa hakekat pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal maupun nonformal.[5]
Selanjutnya tentang pengertian para ahli memberikan pengertian sesuai dengan sudut pandang dan disiplin ilmu masing-masing, akan tetapi pada prinsipnya pendapat atau ahli tersebut mempunyai unsur yang sama, yaitu dimana tindakan pendidikan selalu berusaha menolong kearah pengembangan peserta didik kearah yang lebih baik.
Sebelum menguraikan tentang pendidikan kepramukaan, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan bahwa didalam Gerakan Pramuka ada istilah kata-kata yang hampir sama yaitu “Gerakan Pramuka, pramuka dan Kepramukaan”.
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi dari perkumpulan anggota pramuka yang ada di Indonesia. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 1 bahwa nama Gerakan Pramuka adalah kependekan dari Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana. Ditegaskan lagi dalam Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 bahwa : Gerakan Pramuka merupakan suatu perkumpulan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pramuka Indonesia.[6]
Adapun pengertian Pramuka itu sendiri adalah anggota pramuka yang terdiri dari anggota muda peserta didik (siaga, penggalang, penegak dan pandega), dan anggota dewasa Pembina pramuka ; pelatih (Pembina pramuka, Pembina professional, pamong saka, pimpinan saka, andalan, anggota Majelis Pembimbing).[7]
Kepramukaan adalah nama kegiatan anggota Gerakan Pramuka, yaitu proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan dialam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya adalah pembentukan watak dan budi pekerti luhur.[8]
Pendidikan Kepramukaan adalah merupakan suatu pembinaan dan pengembangan bagi anak dan pemuda Indonesia untuk mempersiapkan diri sebagai generasi penerus yang akan menggantikan generasi yang sudah lanjut dalam meneruskan cita-cita perjuangan bangsa, yang dilakukan dengan cara melaksanakan suatu system dalam bentuk yang menyenangkan bagi anak dan dibawah tanggung jawab orang dewasa dan dilaksanakan diluar pendidikan sekolah serta diluar pendidikan keluarga dengan mengunakan prinsip-prinsip dan metode pendidikan kepramukaan.
Pendidikan dalam Gerakan Pramuka jika diartikan secara luas adalah suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang berkesinambungan sumber daya atau potensi peserta didik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang sasarannya menjadikan mereka sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai-nilai dan norma masyarakat.[9]



[1] Hasan Alwi, et. Al.,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001) hlm. 263
[2] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1994) hlm.1
[3] Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat pendidikan Islam, (Bandung : Al-Ma’arif, 1962) hlm. 16
[4] Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004) hlm. 9
[5] M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, (Jakarta : Bulan Bintang, 1975) hlm. 10
[6] AD dan ART Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kwartir Nasional, 1999) hlm vi dan 1
[7] Kwartir Daerah Sum-Sel, KMD ; Panduan Praktis Pembina Mahir Tingkat Dasar, (Sum-sel : Lemdikada, 2002), hlm 12.
[8] Ibid, hlm. 12
[9] Ibid, hlm. 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar