PENGERTIAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran ; proses, cara,
perbuatan mendidik.[1]
Pendidikan berasal dari kata “didik”
dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan”, mengandung arti “perbuatan
(hal, cara, dan sebagainya)”. Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahsa
Yunani yaitu “paedagogie” yang
berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan istilah “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa
arab istilah ini sering disebut dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan.[2]
Pendidikan menurut Marimba adalah
bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidikan terhadap perkembangan
jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.[3]
Menurut Ahmad Tafsir pendidikan dalam
arti luas adalah pengembangan pribadi dalam semua aspeknya. Pengembangan
pribadinya adalah yang mencakup pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh
lingkungan dan pendidikan oleh orang lain (guru). Seluruh aspek mencakup
jasmani, akal, dan hati.[4] Arifin
juga mengemukakan bahwa hakekat pendidikan adalah usaha orang dewasa secara
sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak
didik baik dalam bentuk pendidikan formal maupun nonformal.[5]
Selanjutnya tentang pengertian para ahli
memberikan pengertian sesuai dengan sudut pandang dan disiplin ilmu
masing-masing, akan tetapi pada prinsipnya pendapat atau ahli tersebut
mempunyai unsur yang sama, yaitu dimana tindakan pendidikan selalu berusaha
menolong kearah pengembangan peserta didik kearah yang lebih baik.
Sebelum menguraikan tentang pendidikan
kepramukaan, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan bahwa didalam Gerakan
Pramuka ada istilah kata-kata yang hampir sama yaitu “Gerakan Pramuka, pramuka
dan Kepramukaan”.
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi
dari perkumpulan anggota pramuka yang ada di Indonesia. Menurut Anggaran Dasar
Gerakan Pramuka pasal 1 bahwa nama Gerakan Pramuka adalah kependekan dari Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana.
Ditegaskan lagi dalam Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 bahwa :
Gerakan Pramuka merupakan suatu perkumpulan yang ditugaskan menyelenggarakan
pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pramuka Indonesia.[6]
Adapun pengertian Pramuka itu sendiri
adalah anggota pramuka yang terdiri dari anggota muda peserta didik (siaga,
penggalang, penegak dan pandega), dan anggota dewasa Pembina pramuka ; pelatih
(Pembina pramuka, Pembina professional, pamong saka, pimpinan saka, andalan,
anggota Majelis Pembimbing).[7]
Kepramukaan adalah nama kegiatan anggota
Gerakan Pramuka, yaitu proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan diluar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan dialam terbuka dengan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya adalah pembentukan
watak dan budi pekerti luhur.[8]
Pendidikan Kepramukaan adalah merupakan
suatu pembinaan dan pengembangan bagi anak dan pemuda Indonesia untuk
mempersiapkan diri sebagai generasi penerus yang akan menggantikan generasi
yang sudah lanjut dalam meneruskan cita-cita perjuangan bangsa, yang dilakukan
dengan cara melaksanakan suatu system dalam bentuk yang menyenangkan bagi anak
dan dibawah tanggung jawab orang dewasa dan dilaksanakan diluar pendidikan
sekolah serta diluar pendidikan keluarga dengan mengunakan prinsip-prinsip dan
metode pendidikan kepramukaan.
Pendidikan dalam Gerakan Pramuka jika
diartikan secara luas adalah suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang
berkesinambungan sumber daya atau potensi peserta didik, baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat yang sasarannya menjadikan mereka sebagai
manusia mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai-nilai
dan norma masyarakat.[9]
[1] Hasan Alwi, et. Al.,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2001) hlm. 263
[2] Ramayulis, Ilmu
Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1994) hlm.1
[3] Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat pendidikan Islam, (Bandung : Al-Ma’arif, 1962)
hlm. 16
[4] Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, ( Bandung : Remaja Rosdakarya,
2004) hlm. 9
[5] M. Arifin, Hubungan
Timbal Balik Pendidikan di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, (Jakarta :
Bulan Bintang, 1975) hlm. 10
[6] AD dan ART Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kwartir
Nasional, 1999) hlm vi dan 1
[7] Kwartir Daerah Sum-Sel, KMD ; Panduan Praktis Pembina Mahir Tingkat Dasar,
(Sum-sel : Lemdikada, 2002), hlm 12.
[8] Ibid,
hlm. 12
[9] Ibid, hlm.
13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar